I'm a stalker(bagian II)
I'm a stalker(bagian II)
Posted : March 10, 2006 16:51
Gue mulai lagi melanjutkan kebiasaan baru gue, hunting.Nggak, nggak.Nggak melulu cowok keren yang jaim kok.
Kali ini gue nemu sepasang ibu-ibu yang janjian mau fitnes bareng di daerah Sudirman.
Gue kasih nama aja Bu Susan dan Bu Neni. Dua org ibu2 ini memulai perjalanan mereka dengan keributan kecil di depan pintu kereta Express. dengan hebohnya dua ibu ini masuk sambil bertanya2 sama semua penumpang apa kereta ini akan berhenti di Depok Baru. Saat pintu tertutup dan kereta mulai jalan, paniklah mereka.
Astaga, ternyata temen mereka (kita sebut saja Bu Eva) ketinggalan. Bu Neni dengan suara ala tukang sate(baca:keras dan melengking) sibuk menelepon Bu Eva memberinya instruksi untuk menyusul dengan kereta lain. Sementara Bu Susan, bete, mulai misuh-misuh dan menyalahkan semua orang.Ya, namanya juga ibu2. Gue juga kalo udah seumur mereka bakal sampai pada saat dimana marah2 dan nelepon dengan suara keras itu bagai kan kegiatan sarapan pagi:wajar.
Jadi gue maklum. Wajar kok.Tapi tunggu dulu, yang gue nggak maklum adalah aksi tiba2 Bu Susan melempar 2 gumpalan kertas tiket ke lantai. Syung! Syung!
Santainya: astaga!
Okay, call me a freak, but I really hate it when people start to throw their trash NOT in the trash can. Sambil berpikir keras; apa sih susahnya buang sampah ke tong sampah? Wong tinggal melangkah , terus..PLUNG! Bersih!tertib! indah! Apa susahnya?
Dan yang paling menyedihkan adalah Depok memang dinobatkan sebagai kota terjorok sepropinsi Jawa barat. Udah jorok, terjorok, tambah jorok. Masa mau ditambahin jorok lagi?
So, anyway, tindakan Bu Susan membauang sampah sembarangan tuh sangat mengecewakan. Semoga dia nggak ngajarin anaknya buang tiket ke lantai juga. Hiks!
My hope to all, jangan buang sampah sembarangan ya, bumi kita udah sangat kotor. Help to clean it, is a heroic thing to do.
Buat Bu Susan: You did a quite a nasty thing there! So pick up your trash, lady! >0<>
Kali ini gue nemu sepasang ibu-ibu yang janjian mau fitnes bareng di daerah Sudirman.
Gue kasih nama aja Bu Susan dan Bu Neni. Dua org ibu2 ini memulai perjalanan mereka dengan keributan kecil di depan pintu kereta Express. dengan hebohnya dua ibu ini masuk sambil bertanya2 sama semua penumpang apa kereta ini akan berhenti di Depok Baru. Saat pintu tertutup dan kereta mulai jalan, paniklah mereka.
Astaga, ternyata temen mereka (kita sebut saja Bu Eva) ketinggalan. Bu Neni dengan suara ala tukang sate(baca:keras dan melengking) sibuk menelepon Bu Eva memberinya instruksi untuk menyusul dengan kereta lain. Sementara Bu Susan, bete, mulai misuh-misuh dan menyalahkan semua orang.Ya, namanya juga ibu2. Gue juga kalo udah seumur mereka bakal sampai pada saat dimana marah2 dan nelepon dengan suara keras itu bagai kan kegiatan sarapan pagi:wajar.
Jadi gue maklum. Wajar kok.Tapi tunggu dulu, yang gue nggak maklum adalah aksi tiba2 Bu Susan melempar 2 gumpalan kertas tiket ke lantai. Syung! Syung!
Santainya: astaga!
Okay, call me a freak, but I really hate it when people start to throw their trash NOT in the trash can. Sambil berpikir keras; apa sih susahnya buang sampah ke tong sampah? Wong tinggal melangkah , terus..PLUNG! Bersih!tertib! indah! Apa susahnya?
Dan yang paling menyedihkan adalah Depok memang dinobatkan sebagai kota terjorok sepropinsi Jawa barat. Udah jorok, terjorok, tambah jorok. Masa mau ditambahin jorok lagi?
So, anyway, tindakan Bu Susan membauang sampah sembarangan tuh sangat mengecewakan. Semoga dia nggak ngajarin anaknya buang tiket ke lantai juga. Hiks!
My hope to all, jangan buang sampah sembarangan ya, bumi kita udah sangat kotor. Help to clean it, is a heroic thing to do.
Buat Bu Susan: You did a quite a nasty thing there! So pick up your trash, lady! >0<>
0 Comments:
Post a Comment
<< Home